Sejak diwacanakannya era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di bidang Pariwisata. Pemerintah kabupaten Banyuwangi langsung bergerak, yang pertama dilakukan adalah memastikan bahwa pembukaan wisata yang nantinya aman dari resiko penularan.
Pemkab Banyuwangi menerapkan protokol Clean, Healthy, dan Safety (CHS) pada seluruh pelaku industri Pariwisata secara bertahap. Dimulai dengan melakukan pendataan, sosialisasi, dan pelatihan terhadap Hotel, Destinasi, Restoran, dan Pemandu Wisata
Apresiasi Presiden
Gotong royong antara Pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat membuahkan apresiasi dari Presiden Joko Widodo setelah melihat langsung kesiapan Banyuwangi bersama Gubernur dan jajaran Menteri.
Baca Lainnya : Sedang Merencanakan Perjalanan Dinas? Banyuwangi Bisa Menjadi Piliha Menarik!
“Saya melihat di lapangan, Banyuwangi adalah daerah yang paling siap menyiapkan prakondisi menuju normal baru pariwisata” ungkap Presiden Jokowi pada kunjungannya ke Banyuwangi pada 25 Juni lalu.
Tindak lanjut dari kunjungan Presiden, Pemkab Banyuwangi melanjutkan proses persiapan pembukaan destinasi dan terus melakukan evaluasi. Beberapa destinasi wisata seperti Kawah Ijen dan Pulau Merah dibuka secara terbatas untuk simulasi protokol.
Baca Lainnya : Hotel Berbintang di Banyuwangi untuk Acara Meeting dan Gathering Kantor
Hingga pada 27 – 29 Juli lalu 163 pegawai Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi berkunjung ke Banyuwangi. Dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Luhut Panjaitan yang sekaligus secara resmi membuka Pariwisata di Banyuwangi
Apresiasi dari Presiden dan dukungan dari Kementerian tampaknya berhasil membuat kepercayaan wisatawan mulai kembali. Hal ini dibuktikan dengan okupansi Hotel yang telah mencapai 50% dan mulai bergeraknya ekonomi masyarakat karena destinasi wisata yang dikelola rakyat, restoran, pekerja harian wisata dan UMKM mulai bisa kembali bekerja.
Baca Lainnya : Siap Menyambut Kedatangan Wisatan, Semua Tim Yukbanyuwangi Telah Divaksin