Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu pilihan taman nasional di Indonesia dengan banyak pesona maupun kisah dibelakangnya. Lokasi taman nasional tersebut berada di bagian timur pulau Jawa sekaligus menjadi rumah bagi berbagai macam flora dan fauna.
Dengan luas mencapai 43.320 hektar, Taman Nasional ini mempunyai area padang rumput, hutan pantai, hutan bakau, hutan bambu, dan juga hutan tanaman.
Dalam bahasa Jawa, Purwa mempunyai makna permulaan. Sedangkan alas dalam bahasa Jawa yaitu hutan. Banyak orang percaya bahwa Alas Purwo merupakan urutan pertama sekaligus tertua di Jawa. Ada juga yang percaya bahwa taman nasional tersebut merupakan situs dimana pertama terjadi penciptaan di bumi.
Walaupun hal tersebut terdengar aneh, namun tidak sedikit orang mempercayai hal tersebut. Sementara bagi penduduk lokal hutan tersebut merupakan istana bagi seluruh jin yang ada di wilayah Jawa. Itulah mengapa kamu mungkin bisa melihat banyak orang melakukan aktivitas ghaib seperti bertapa maupun berdoa.
Kisah lainnya tentang hutan ini adalah sebagai lokasi terakhir rakyat Majapahit yang melarikan diri ketika terdesak saat agama Islam mulai menyebar. Hal ini menjadikan orang-orang Hindu Bali mengunjungi Pura dalam hutan tersebut sejak ratusan tahun lalu sampai saat ini.
Syarat Berkunjung Selama Pandemi
Informasi terbaru tentang taman nasional Alas Purwo selama pandemi adalah tempat wisata tersebut sudah mulai dibuka. Akan tetapi para pengunjung harus memenuhi beberapa syarat berikut:
1. Sudah mengikuti program vaksin
2. Harus mempunyai aplikasi pedulilindungi
3. Para pengunjung di dalam tempat wisata hanya 25%
4. Anak usia 12 tahun tidak boleh berkunjung karena belum vaksin
5. Para pengunjung masih tidak diperbolehkan mengunjungi gua di Taman Nasional Alas Purwo
Rute Menuju ke Alas Purwo
Lokasi hutan tersebut secara administrasi berada dalam kawasan 2 Kecamatan, Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Kalipuro. Lokasinya juga berada pada bagian perlintasan jalur antara Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo. Taman Nasional ini juga berada pada ketinggian hingga 322 diatas permukaan laut dan terdapat enam kawasan ekosistem. Para pengunjung akan disuguhkan dengan hutan bambu, hutan pantai, hutan mangrove, hutan alam, dan juga hutan tanaman sampai pada padang rumput.
Untuk menuju ke lokasi, kamu dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Saat ini, akses jalan menuju ke taman tersebut sudah bagus jika dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu. Perjalanan menuju ke Taman Nasional tersebut terbilang cukup menyenangkan. Para pengunjung dapat menikmati pemandangan perjalanan yang cukup indah.
Untuk para pengunjung dari arah Banyuwangi, maka jalur yang dapat kamu gunakan adalah:
Banyuwangi-Rogojampi- Srono-Muncar-Tegaldlimo.
Jika sudah sampai di area Tegaldlimo, kamu harus menempuh 10 km untuk mencari pos Rawabendo sebagai gerbang utama menuju ke taman ini. Apabila kamu menggunakan kendaraan bermotor jika dari kota Banyuwangi maka dapat menempuh perjalanan 2 jam menuju ke hutan tersebut.
Apabila kamu justru mengambil arah dari Jember, maka harus ke Genteng dengan jarak perjalanan hingga 65 km. Kemudian, kamu harus menuju ke Tegaldlimo melalui arah Srono. Atau kamu juga bisa melewati Cluring maupun Jajag. Jika kamu ingin berkunjung di Alas Purwo, sebaiknya gunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga: Cara Menuju Banyuwangi, Berbagai Pilihan Transportasi, dan Regulasi Wisata Terbaru
Harga Tiket Dan Jam Operasional
Salah satu alasan mengapa banyak pengunjung memilih lokasi wisata ini adalah karena penasaran dengan kesan angker. Sedangkan tidak sedikit pula yang justru ingin mengetahui pemandangan memukau serta daya tariknya yang justru membuat banyak wisatawan asing menganggapnya sebagai surga.
Biaya tiket masuk sebesar Rp15.000 bagi para pengunjung dalam negeri. Sedangkan untuk para pengunjung asing maka harus membayar Rp150.000. Pihak pengelola sudah mengatur standar pembayaran supaya dapat memberikan keuntungan bagi Dinas Pariwisata.
Untuk membeli tiket bisa di bagian balai atau loket. Gunakan papan petunjuk maupun peta destinasi supaya kamu tidak tersesat ketika menjelajahi taman nasional yang luas ini. Ada kemungkinan sinyal HP sangat sulit, sehingga tergantung pada jaringan apa yang kamu pakai.
Sebagai tempat wisata hutan, maka Alas Purwo hanya dibuka saat hari Senin dan Jumat. Pada akhir pekan, lokasi tersebut tidak buka bagi para wisatawan untuk berkunjung, hutan ini dibuka mulai pukul 7.30 pagi hingga tutup jam 4 sore.
Walaupun demikian, kamu juga dapat berkunjung saat malam hari termasuk menginap. Akan tetapi hal tersebut bukan untuk mengunjungi tempat wisata tetapi untuk peribadatan. Hal ini karena pada area taman nasional tersebut terdapat pura sebagai tempat ibadah suci umat Hindu.
Daya tarik di Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu taman yang pengelolaannya di bawah wewenang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Luas taman ini mencapai 43.320 hektar dengan beberapa kawasan. Itulah mengapa para pengunjung dapat menikmati pesona keindahan secara bervariasi sebagaimana berikut:
1. Savana Sadengan
Sebagai area dari taman nasional tersebut Savana sadengan sudah ada sejak tahun 1983. Fungsinya merupakan Savana buatan untuk beberapa jenis hewan. Sebagai lokasi konservasi, Savana Sadengan juga berfungsi untuk mengawasi beberapa jenis hewan seperti banteng, rusa, merak, dan burung.
Para pengunjung juga akan disuguhkan dengan hamparan rumput hijau ditambah pemandangan alam lainnya. Pesona Savana sadengan menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati waktu karena pemandangan yang mempesona di Taman Nasional ini.
2. Pantai Pancur
Hal menarik berikutnya adalah taman nasional Alas Purwo adalah rumah bagi beberapa pantai yang indah. Tidak sedikit wisatawan asing yang sudah pernah mampir di beberapa pantai dalam kawasan wisata taman nasional tersebut.
Beberapa pantai tersebut yaitu pantai Pancur, pantai Plengkung, Pantai Ngagelan dan pantai Triangulasi. Walaupun berada dalam satu kawasan taman, masing-masing pantai justru mempunyai daya tarik tersendiri.
Tiap pantai mempunyai karakter alam berbeda termasuk untuk karakter ombak. Itulah mengapa para pengunjung sebaiknya tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan selama berkunjung.
Pantai Pancur menjadi salah satu wisata populer di area hutan tersebut karena merupakan pantai dengan sungai mengalir yang tidak jauh dari laut sehingga membentuk Pancuran. Kamu juga dapat menemukan pantai lainnya dengan pasir besar-besaran yaitu pasir Gotri.
Biasanya pengunjung selalu menunggu panorama sunset atau matahari tenggelam. Tidak jauh dari lokasi Pantai Pancur, kamu juga bisa melihat Karang hitam yang juga terkenal dengan sebutan Parang Ireng. Apabila pantai surut, kamu bisa melihat kelomang darat.
Salah satu alasan untuk tidak berkunjung saat musim hujan adalah karena apabila kamu ingin menjelajahi pantai tersebut terdapat tangga yang agak menjorok ke bawah. Tangga tersebut cukup curam sehingga kamu harus sangat berhati-hati dan berjalan perlahan sampai menuju ke bawah. Itulah mengapa membutuhkan mental maupun fisik yang dalam kondisi baik saat berkunjung ke pantai Pancur.
3. Goa Istana
Daya tarik berikutnya yang dapat kamu temukan di Taman Nasional Alas Purwo Kabupaten Banyuwangi yaitu terdapat beberapa gua maupun area hutan yang luas. Salah satu hutan bakau paling luas di pulau Jawa adalah hutan bakau milik Taman Nasional Alas Purwo sampai saat ini kunjungan menuju ke area goa masih belum diizinkan.
Terbentuknya gua-gua alam di lokasi Alas Purwo terjadi karena hutan ini berada dalam area karst. Bahkan terdapat sekitar 44 gua sebagai kondisi geologi. Dari seluruh gua tersebut, kamu bisa mengunjungi gua istana.
Gua istana berada sekitar 1 jam jika kamu dari pos Pancur, sehingga kamu harus menyusuri hutan bambu. Selama berjalan, kamu akan disuguhkan dengan pemandangan bambu hijau. Tidak hanya gua istana, beberapa gua yang masuk dalam deretan tujuan wisata spiritual seperti Gua Mayangkara, Gua Lowo, Gua Basori, Gua Gajah, Gua Haji, dan juga Gua Padepokan.
4. Pura Giri selaka
Atau juga dikenal sebagai Situs Kawitan, pura Giri selaka merupakan salah satu lokasi yang wajib kamu kunjungi selama di taman tersebut. Pura tersebut berada di bagian tengah hutan yang konon merupakan peninggalan dari kerajaan Majapahit. Warga secara tidak sengaja menemukan situs tersebut pada tahun 1967 dan akhirnya menggunakannya sebagai kegiatan keagamaan tahun 1968.
Salah satu ritual yang sering dilakukan dalam tempat tersebut adalah upacara Pagerwesi. Upacara tersebut berjalan setiap 210 hari. Tujuan dari upacara tersebut adalah untuk menyelamati ilmu pengetahuan yang telah diberikan oleh para dewa dari gangguan raksasa yang hendak memangsa.
5. Berselancar Di Pantai Plengkung
Kamu mungkin sudah sering mendengar tentang pantai Plengkung, sebagai salah satu situs surfing yang paling indah. Bahkan banyak Surfer dunia menjelaskan jika pantai Plengkung mempunyai ombak terbaik di dunia.
Karena kondisi ombak terbaik, membuat nama pantai Plengkung berada dalam jajaran 3 top situs surfing terbaik di dunia. Hal tersebut juga didukung dengan adanya pemilihan pantai Plengkung yang sudah 4 kali menjadi tempat lomba selancar tingkat internasional.
Hal ini sekaligus mendorong pihak pengelola menyediakan fasilitas pariwisata lengkap. Pada 1 km dari pantai tersebut terdapat palung maupun tebing laut. Keberadaan palung laut dan dinding karanglah yang menjadikan ombak di Pantai Plengkung cukup tinggi bahkan mencapai 2 hingga 3 meter.
Para peselancar bahkan memberikan nama pada masing-masing jenis ombak mulai dari Tiger Track, Kong, Launching Pad, Money Trees, dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Petualangan Seru di Alas Purwo – Klik untuk Info Lengkap dan Nikmati Keindahannya!
6. Hutan Bambu
Ketika kamu ingin menuju ke Goa istana, kawasan hutan bambu akan kamu lewati. Lokasi hutan bambu tersebut menjadi salah satu bagian daya tarik tersendiri karena cocok untuk mengambil foto. Kamu juga bisa merasakan suasana damai ketika berada di lokasi tersebut karena tampak Asri.
Tanaman bambu tersebut tampak berjajar rapi di sepanjang jalan di tambah suara kicau burung yang berada pada pohon bambu. Inilah yang menjadikan Salah satu alasan mengapa kamu harus berkunjung ke Taman Nasional Alas Purwo.
7. Hutan mangrove
Hutan mangrove Bedul merupakan hutan mangrove paling luas di Jawa. Selain itu, hutan tersebut masih sangat alami dengan pesona yang menyejukkan mata. Area tersebut menjadi tempat mencari makan maupun berkembang biak beberapa jenis burung air mulai dari bangau tongtong, pecuk ular, Raja udang, maupun jenis burung migran lainnya.
Jika kamu ingin menjelajahi hutan mangrove tersebut ada beberapa paket wisata tersedia. Misalnya kamu bisa mengikuti paket wisata untuk menyusuri maupun menjelajahi mangrove di Kere, mangrove dan melihat burung air di bagian kawasan Cungur, atau pun juga menyusuri mangrove untuk melihat tempat penetasan penyu pada kawasan Ngagelan. Pihak pengelola bahkan menyediakan fasilitas Kano untuk wisata dengan Menyusuri hutan mangrove.
Baca Juga: Referensi Wisata di Banyuwangi, Wajib Kesini Kalo Jalan-Jalan ke Banyuwangi!
Fasilitas di Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo memiliki fasilitas sangat memadai. Lokasi wisata ini memiliki pemandu penjaga hutan atau disebut dengan jagawana, sewa mobil maupun motor untuk menjelajah hutan, Wisma tamu pada bagian pos Rawa Bendo, papan penunjuk jalan, warung makan, dan juga tersedianya cottage yang ada di pantai Plengkung atau G-land.
Beberapa waktu lalu pihak pengelola telah memperbaharui infrastruktur yang ada di taman tersebut. Fasilitas dan pelayanan yang sudah memadai membuat para pengunjung tidak akan merasa rugi karena sudah mengeluarkan biaya untuk memasuki wisata ini. Apalagi banyak peneliti juga sudah masuk ke dalam hutan untuk mempelajari maupun menerbitkan berbagai jurnal internasional terkait Taman.
Panduan berkunjung ke Alas Purwo
Sekarang, kamu sudah paham banyak hal tentang seperti apa wisata di Taman Nasional Alas Purwo. Kamu sudah tahu bagaimana syarat mengunjungi hutan tersebut selama masa pandemi, apa saja daya tarik, berapa biaya masuk, jam operasional, dan juga fasilitas yang tersedia.
Walaupun demikian, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan terkait cara supaya liburan tetap berjalan lancar di taman nasional tersebut, sebagaimana berikut:
1. Sopan
Banyak cerita tentang keangkeran dari taman nasional ini. Banyak rumor menyebutkan juga jika kamu tidak mampu menjaga kesopanan di hutan tersebut, kamu akan terkena batunya. Pada intinya, alam mempunyai caranya sendiri untuk mengingatkan para pengunjung yang salah.
Itulah mengapa, kamu harus tahu etika ketika berkunjung ke hutan ini termasuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak memburu satwa, tidak merusak, ataupun tidak memotong tanaman. Jangan pernah mengambil apapun dari hutan tersebut dan cukup nikmati saja seperti apa pesona alam hutan Alas Purwo secara sewajarnya, bukan secara berlebihan.
2. Fisik Dan Mental Harus Fit
Ada banyak Spot yang dapat kamu kunjungi di Taman Nasional Alas Purwo. Itulah mengapa akan sangat disayangkan jika kamu mempunyai kondisi fisik maupun mental yang bagus. Siapkan topi supaya kamu tidak kepanasan dan menggunakan jas hujan untuk memastikan agar tidak kehujanan.
3. Bawa Perlengkapan Sendiri
Jika kamu ingin berkemah, maka kamu harus mempersiapkan tenda maupun peralatan lain. Apabila kamu ingin hanya menikmati pemandangan alam, bawalah kamera maupun HP dengan ruang memori cukup banyak.
4. Waktu Dan Rencana
Pastikan kamu mempunyai rencana dan bersikap tertib. Hindari memulai perjalanan pulang saat malam hari sehingga sebaiknya tinggalkan hutan saat masih sore.
Sekarang, kamu sudah siap melangsungkan perjalanan menuju ke Alas Purwo. Akan lebih menyenangkan jika kamu bepergian bersama keluarga.
Baca Juga: Keindahan Garis Pantai Pulau Merah, dan Pesona Matahari Terbenamnya