Berbagai pilihan destinasi di Banyuwangi kini semakin bertambah. Kehadiran pasar adat tematik menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan. Wisatawan dapat lebih mengenal budaya dan aneka jajanan khas Banyuwangi. Yukbanyuwangi telah merangkumkan beberapa pasar adat yang bisa Anda kunjungi ketika di Banyuwangi. Jangan lupa ingat hari dan jam bukanya yaa!
Pasar Kampoeng Osing
Pasar Kampoeng Osing ini diselenggarakan setiap Sabtu dan Minggu pukul 07.00 Malam, di Desa Adat Kemiren Kecamatan Glagah . Pasar ini mengusung tema Adat Osing, sesuai dengan identitas yang tertulis di pintu gerbang Desa Kemiren. Pasar ini menjual berbagai makanan dan minuman khas Banyuwangi, seperti pecel pitik, sego tempong, cenil, lupis dan lanun, serta minuman seperti dawet, temulawak, dan masih banyak lainnya. Sajian utama yang tidak boleh dilewatkan adalah kopi Kemiren, yang terkenal. Kalian bisa menikmati secangkir kopi kemiren, seraya duduk santai di pelataran rumah khas Osing, inilah yang menjadi keunikan dari pasar ini karena membuat pelancong merasakan langsung menjadi warga lokal. Para penjual di pasar juga menggunakan baju adat khas suku Osing yang berwarna hitam. Bagi para traveler yang ingin datang ke pasar ini, bisa menggunakan transportasi ojek lokal yang tersedia di beberapa titik seperti stasiun kereta api. Hanya membutuhkan ± 10 menit dari stasiun kereta api Banyuwangi Kota.
Baca Juga : Mampir Ke Kopi Osing Legendaris Sanggar Genjah Arum di Desa Wisata Osing Kemiren
Pasar Kampoeng Kopat
Pasar Kampoeng Kopat diadakan di Desa Boyolangu, Kecamatan Giri. Kata Kopat berasal dari akronim Kumpul tekO Punjer paPAT (KOPAT), yang artinya datang untuk berkumpul di minggu keempat selain itu kopat dan lepet juga merupakan makanan utama yang dijual di pasar ini. Pasar Kampoeng Kopat diadakan setiap malam minggu, pukul 18.30 malam. Keunikan pasar ini, yang membuat beda dari pasar lainnya adalah anda bisa makan dan minum sambil duduk santai di tengah jalan yang sudah digelar tikar-tikar tanpa adanya meja ataupun kursi, yang membuat pengunjung dapat bercengkrama dengan lebih santai.
Baca Juga : Berwisata Makanan Khas Timur Tengah di Arabian Street Food Festival
Pasar Wit-Witan
Mendengar nama pasar Wit-Witan, pasti anda sudah dapat menebak bahwa pasar ini diselenggarakan di tempat yang rimbun dengan pepohonan. Pasar dengan suasana asri ini, diselenggarakan di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Desa Alasmalang juga terkenal dengan ritual adat Kebo-Keboan. Pasar yang berkonsep hutan ini, dilengkapi dengan tempat untuk berswafoto, pondok bambu, dan tempat duduk dari kayu. Jika beruntung, di pasar ini kalian bisa melihat pertunjukan tarian khas Banyuwangi. Pasar ini menyajikan berbagai makanan khas Banyuwangi, dan juga oleh-oleh kerajinan dari kayu.
Baca Juga : Ini Tempat Wisata di Banyuwangi yang Jadi Surganya Durian!
Pasar Kampoeng Expresi
Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar juga memiliki Pasar Kampoeng Expresi. Pasar rakyat ini diselenggarakan di tengah hutan pinus, yang sudah dilengkapi dengan meja dan kursi kayu panjang untuk mem-fasilitasi pengunjung duduk dan makan bersama. Pasar ini digelar setiap Minggu mulai jam 9 pagi sampai 4 sore. Pada minggu tertentu, akan ada penampilan dari Jaranan Buto Mustika Dewi, yang menyuguhkan duel Macan Alas Ijen dan Macan Alas Purwo.
Pasar rakyat Banyuwangi ini menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk mengemakan budaya khas suku Osing. Pasar adat juga bisa menjadi tempat singgah para pelancong sebelum ke destinasi lainnya di Banyuwangi, contohnya saja Pasar Kampoeng Osing di Desa Kemiren yang sejalur dengan jalan ke Gunung Ijen. Mari mendukung usaha perekonomian lokal! Jadi, pasar rakyat mana nih yang paling menarik bagi Anda?
4 Comments
[…] YUK CITY TOUR KE BANYUWANGI PASAR ADAT DI BANYUWANGI […]
[…] Pasar Adat Banyuwangi : Cara Baru Menggemakan Budaya […]