Yukbanyuwangi – Di era pandemi bisnis makanan dan minuman menjadi industri yang paling terpukul, hal tersebut mengharuskan pemilik bisnis untuk berinovasi agar sanggup bertahan dan menjadi pilihan konsumen.
Selain menyajikan menu yang menarik, pemilik bisnis juga merancang konsep yang unik dan beda dengan yang lain, atau di era pandemi ini pemilik juga dapat merebranding agar bisnis sesuai dengan protokol.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Kafe Paglak Petung Banyuwangi, mengadopsi konsep persawahan, Kafe ini memberikan nuansa berada di Ubud sekaligus memungkinkan pengunjung untuk menjaga jarak.
Terletak di desa Segobang, kecamatan Licin, sekitar 45 menit dari kota Banyuwangi, Kafe ini menyuguhkan suasana tenang khas pedesaan dengan view hijau sepanjang mata memandang.
Konsep menyatu dengan alam benar-benar terasa, selain hamparan persawahan, hampir seluruh arsitektur bangunan dibuat dari bahan bambu, dengan gemericik air dari sungai yang mengalir.
Disebut Paglak Petung karena Paglak sendiri adalah sebutan untuk bangunan bertingkat dari bambu yang lumrah dijumpai di persawahan, sedang Petung adalah sebutan masyarakat sekitar untuk jenis bambu.
Tempat ini cocok sekali untuk acara weekend bersama keluarga dan teman, menjelang sore suasananya teduh dan nyaman, serta aman untuk membawa anak-anak untuk bermain sambil menikmati pemandangan alam.
Menunya pun beragam dengan harga mulai Rp 3.000, menu andalannya adalah Nasi Bakar Ikan Tongkol, untuk anak-anak juga tersedia beragam menu modern seperti Churros dan beragam minuman.
Kafe Paglak Petung ini buka setiap hari mulai jam 10:00–20:00 WIB, perubahan jam buka mungkin berlaku di pemberlakuan kebijakan PPKM, Kafe ini juga menyediakan layanan take away untuk pelanggan.
Baca juga: Makan Siang Dengan View Hijau Persawahan Desa Kemiren di Warung Kemarang